Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca

Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!

Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
(Foto : Murianetwork.com)

Kabar RiauHujan deras yang mengguyur sejak pagi tak menyurutkan semangat ribuan warga Riau. Mereka tumpah ruah ke jalanan utama Kota Pekanbaru, menyaksikan Pawai Taaruf yang menandai pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-57 tingkat provinsi. Acara ini bukan sekadar parade biasa; ini adalah pesta rakyat yang memecahkan rekor kehadiran, dengan lebih dari 30 ribu orang memadati rute sepanjang lima kilometer. Suasana penuh warna, denting musik tradisional, dan semangat keagamaan menyatu, menciptakan momen tak terlupakan di ibu kota provinsi ini.

Pawai Taaruf, yang secara harfiah berarti "parade perkenalan", menjadi sorotan utama hari itu. Mulai dari pukul 08.00 pagi hingga siang hari, kontingen dari 12 kabupaten dan kota di Riau berbaris dengan penuh kebanggaan. Mereka mengenakan busana adat yang beragam, dari songket Melayu hingga hiasan khas suku Dayak dan Minang. "Ini lebih dari sekadar kompetisi tilawah Al-Qur'an. Ini adalah ajang memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat multikultural Riau," ujar Gubernur Riau, Edy Nasution, saat membuka acara di Lapangan Riau Pos.

Kemeriahan Pawai Taaruf: Dari Kostum hingga Atraksi Budaya

Bayangkan saja: jalanan yang biasanya dipenuhi lalu lintas kendaraan kini berubah menjadi panggung hidup. Kontingen dari Kabupaten Pelalawan memimpin barisan dengan tarian zapin yang energik, diiringi tabuhan kompang yang menggema. Di belakangnya, perwakilan dari Kota Dumai menampilkan replika kapal layar tradisional, simbol perdagangan maritim Riau yang kaya sejarah. Tak ketinggalan, anak-anak sekolah dasar dari Kabupaten Siak bergabung dengan kostum malaikat kecil, sambil membawa spanduk bertuliskan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Estimasi kehadiran 30 ribu warga ini memecahkan rekor tahun sebelumnya, yang hanya mencapai sekitar 20 ribu orang. Panitia MTQ ke-57 mengaku terkejut dengan antusiasme masyarakat. "Kami sudah mempersiapkan pengamanan ekstra, termasuk 500 personel polisi dan relawan medis, tapi tak menyangka akan sebanyak ini," kata Ketua Panitia, Ahmad Syafi'i, di sela-sela acara. Faktor cuaca yang berubah cerah di tengah pawai turut menambah semangat, meski sempat ada kekhawatiran hujan akan mengganggu.

Atraksi tak berhenti di parade saja. Di sepanjang rute dari Jalan Sudirman hingga Masjid Agung An-Nur, ada panggung-panggung kecil yang menampilkan qasidah dan nasyid. Salah satu momen paling mengharukan adalah ketika kontingen dari Kabupaten Indragiri Hulu menyanyikan shalawat bersama penonton. "Saya datang dari Rohul hanya untuk ini. Rasanya seperti Lebaran, semua orang bahagia dan bersatu," cerita seorang warga, Bu Siti, yang membawa keluarganya dari jauh.

Latar Belakang MTQ ke-57: Ajang Prestisius di Riau

MTQ ke-57 ini bukan acara baru bagi warga Riau. Sejak pertama kali digelar pada era 1960-an, kompetisi ini telah menjadi tradisi tahunan yang mempromosikan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Tahun ini, Pekanbaru kembali menjadi tuan rumah setelah terakhir kali pada 2018. Tema "Membangun Generasi Qur'ani untuk Riau Maju" diusung untuk menarik partisipasi anak muda, yang memang terlihat dominan di kerumunan hari ini.

Kompetisi utama akan berlangsung selama seminggu, mulai besok hingga 9 November, di berbagai venue seperti Auditorium Universitas Riau dan Masjid Raya Senapelan. Cabang yang dipertandingkan mencakup tilawah, hifzhil Qur'an, tafsir, hingga kaligrafi. "Kami targetkan minimal tiga medali emas untuk cabang tilawah dewasa," ungkap pelatih kontingen Bengkalis, yang optimis dengan persiapan intensif selama enam bulan terakhir.

Pawai Taaruf sendiri dirancang untuk memperkenalkan para peserta dari masing-masing daerah. Setiap kontingen diberi waktu 10-15 menit untuk tampil, dengan penilaian berdasarkan kreativitas, kekompakan, dan pesan keagamaan yang disampaikan. Tahun ini, inovasi seperti penggunaan drone untuk dokumentasi dan live streaming di media sosial membuat acara lebih mudah diakses oleh warga yang tak bisa hadir langsung.

Dampak Sosial dan Ekonomi: Dorong Pariwisata Lokal

Kehadiran 30 ribu orang tak hanya menciptakan kemeriahan, tapi juga membawa berkah ekonomi. Pedagang kaki lima di sekitar rute pawai melaporkan lonjakan penjualan. "Biasanya sehari cuma jual 50 porsi, hari ini sudah habis 200 porsi nasi goreng sebelum siang," kata seorang penjual makanan di Jalan Gajah Mada. Hotel-hotel di Pekanbaru juga penuh dipesan oleh tamu dari luar kota, termasuk peserta dari provinsi tetangga yang datang untuk belajar.

Secara sosial, acara ini memperkuat toleransi beragama di Riau, provinsi yang dikenal dengan keberagaman etnis dan agama. "Di sini, Kristen, Hindu, dan Buddha juga ikut merayakan. Ini bukti Riau adalah rumah bagi semua," tambah Gubernur Edy. Panitia juga menyertakan elemen edukasi, seperti booth informasi tentang pencegahan stunting dan lingkungan, yang dikaitkan dengan nilai-nilai Qur'ani.

Namun, tak luput dari tantangan. Kemacetan lalu lintas sempat terjadi di beberapa titik, meski polisi telah menutup jalan utama. Selain itu, sampah pasca-acara menjadi perhatian, dengan relawan lingkungan langsung membersihkan area. "Kami ajak semua peserta dan penonton untuk menjaga kebersihan, agar MTQ ini jadi contoh baik," pesan Ahmad Syafi'i.

Harapan ke Depan: Generasi Qur'ani yang Lebih Kuat

Seiring matahari terbenam, Pawai Taaruf MTQ ke-57 ditutup dengan doa bersama di depan Istana Gubernur. Ribuan warga pulang dengan senyum lebar, membawa kenangan indah. Acara ini bukan akhir, melainkan awal dari kompetisi sengit yang akan menentukan siapa qari dan qariah terbaik Riau tahun ini.

Bagi Pekanbaru, rekor ini menjadi motivasi untuk terus menggelar event serupa. "Kami ingin MTQ jadi ikon pariwisata religi Riau, menarik wisatawan dari seluruh Indonesia," harap Edy Nasution. Dengan semangat yang membara, MTQ ke-57 diharapkan melahirkan generasi yang tak hanya hafal Al-Qur'an, tapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jika Anda berada di Riau, jangan lewatkan kompetisi besok. Ikuti terus update dari kami untuk liputan lengkap seputar MTQ ke-57!

Baca Juga
Berita Terbaru
  • Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
  • Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
  • Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
  • Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
  • Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
  • Rekor Pecah! 30 Ribu Warga Pekanbaru Ramaikan Pawai Taaruf Pembukaan MTQ ke-57, Suasana Meriah di Tengah Kota!
Posting Komentar