Aroma Rivalitas dan Ambisi Askar Bertuah
PSPS Pekanbaru, yang akrab dijuluki Askar Bertuah, datang ke markas PSMS Medan dengan misi besar: mencuri poin di kandang lawan. Di bawah asuhan pelatih Aji Santoso, tim ini tampil dengan semangat pantang menyerah meski menghadapi tekanan dari Ayam Kinantan—julukan PSMS Medan. Pertandingan ini krusial bagi PSPS, yang saat itu bertengger di peringkat ketujuh dengan 13 poin, hanya terpaut satu strip dari PSMS di posisi keenam.
Laga ini juga menjadi panggung pembuktian bagi PSPS setelah hasil inkonsisten di beberapa pertandingan sebelumnya. Kekalahan telak 4-0 dari FC Bekasi City di pekan pembuka dan hasil imbang melawan tim-tim kuat seperti Garudayaksa FC membuat tim ini haus akan kemenangan. “Kami tahu PSMS bukan lawan mudah, tapi kami sudah siap. Pemain dalam kondisi fit, dan kami ingin membawa pulang poin untuk suporter di Riau,” ujar Aji Santoso dalam konferensi pers sebelum laga.
Jalannya Pertandingan: Drama dan Taktik Ketat
Kick-off dimulai pukul 19.00 WIB di Stadion Utama Sumatera Utara, yang sayangnya harus digelar tanpa penonton akibat sanksi PSSI terhadap PSMS. Meski tanpa sorak sorai suporter, tensi pertandingan tetap membara. PSPS tampil dengan formasi 4-3-3, mengandalkan kecepatan winger Rafly Selang dan ketajaman striker Muhammad Yasir. Di sisi lain, PSMS yang dilatih Kas Hartadi juga menggunakan formasi serupa, dengan Ari Maring dan Rudiyana sebagai tumpuan di lini depan.
Babak pertama berjalan ketat, dengan kedua tim saling jual beli serangan. PSPS nyaris membuka keunggulan di menit ke-15 melalui tendangan keras Jakhongir Kurbanboev dari luar kotak penalti, namun kiper PSMS, Fakhrurazi Quba, tampil gemilang dengan menepis bola. PSMS membalas di menit ke-28 lewat sepakan Rudiyana, tetapi bek PSPS, Jeferson Ferreira, berhasil memblok dengan sempurna.
Memasuki babak kedua, PSMS meningkatkan intensitas serangan. Momentum mereka nyaris membuahkan gol di menit ke-55 ketika Vitor Barata melepaskan tembakan jarak jauh, tapi kiper PSPS, Erlangga Setyo, sigap menyelamatkan gawangnya. Di sisi lain, PSPS mengandalkan serangan balik cepat. Puncaknya terjadi di menit ke-70, ketika Rafly Selang berhasil melewati bek PSMS, Kim Jeong Ho, dan melepaskan umpan silang yang disambut Yudhi Adytia. Sayang, sundulannya masih melambung tipis di atas mistar.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor kacamata 0-0 bertahan. Hasil ini membuat kedua tim harus puas berbagi satu poin, tetapi bagi PSPS, raihan ini terasa berharga karena didapat di kandang lawan yang dikenal sulit ditaklukkan.
Sorotan Pemain dan Strategi Aji Santoso
Performa apik Erlangga Setyo di bawah mistar menjadi salah satu kunci hasil imbang ini. Penyelamatan krusialnya di babak kedua mendapat pujian dari Aji Santoso. “Erlangga tampil luar biasa hari ini. Dia membuktikan bahwa kami punya kiper yang bisa diandalkan di laga-laga besar,” kata Aji usai pertandingan.
Di lini tengah, Christian Santos dan Syamsul Ar Rifai juga layak mendapat acungan jempol. Keduanya berhasil memutus aliran bola PSMS dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Namun, Aji menyoroti kurangnya ketajaman di lini depan. “Kami menciptakan peluang, tapi finishing masih perlu diperbaiki. Ini akan jadi fokus kami ke depan,” tambahnya.
Secara taktikal, Aji Santoso memilih pendekatan pragmatis dengan menempatkan tiga gelandang bertahan untuk meredam lini tengah PSMS yang dikenal agresif. Strategi ini terbukti efektif, meski membuat PSPS lebih banyak bertahan di babak kedua.
Dampak bagi PSPS dan Harapan ke Depan
Hasil imbang ini membuat PSPS kini mengoleksi 14 poin dan tetap berada di peringkat kedelapan klasemen Grup Barat. Meski belum berhasil menembus papan tengah seperti yang diharapkan, raihan satu poin dari kandang PSMS menjadi modal berharga menjelang laga kandang melawan pemuncak klasemen, Garudayaksa FC, pada 24 November 2025.
Pertandingan kontra Garudayaksa di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, diprediksi bakal menjadi ujian berat. Namun, dengan dukungan penuh suporter Laskar Lancang Kuning, PSPS optimistis bisa memutus tren inkonsisten. “Kami akan bermain di depan pendukung sendiri. Ini saatnya menunjukkan bahwa kami bisa bersaing dengan tim papan atas,” ujar kapten tim, Alfin Tuasalamony.
Antusiasme Suporter dan Makna untuk Riau
Meski laga melawan PSMS digelar jauh dari Pekanbaru, antusiasme suporter PSPS tetap terasa. Media sosial diramaikan dengan dukungan untuk Askar Bertuah, dengan tagar #PSPSNaikKelas menjadi trending di kalangan pecinta sepak bola Riau. Bagi masyarakat Riau, PSPS bukan sekadar tim sepak bola, melainkan simbol kebanggaan dan identitas daerah.
Kiprah PSPS di Liga 2 musim ini juga diharapkan bisa menginspirasi generasi muda Riau untuk menekuni olahraga, khususnya sepak bola. Dengan kompetisi yang semakin ketat dan penggunaan teknologi VAR untuk pertama kalinya secara penuh di Liga 2, PSPS memiliki peluang besar untuk menorehkan prestasi lebih baik dan membawa nama Riau ke kancah nasional.
Menuju Papan Tengah: Langkah Berikutnya
Dengan sisa pertandingan di putaran kedua, PSPS masih punya waktu untuk memperbaiki posisi di klasemen. Kunci utama, menurut Aji Santoso, adalah konsistensi dan mental bertanding. “Kami harus bermain dengan hati di setiap laga. Jika kami bisa menjaga fokus dan memperbaiki penyelesaian akhir, saya yakin kami bisa finis di papan tengah atau bahkan lebih tinggi,” tuturnya.
Laga melawan Garudayaksa FC besok menjadi titik balik penting. Kemenangan di kandang bisa mengerek posisi PSPS sekaligus memanaskan persaingan di Grup Barat. Bagi suporter, ini adalah momen untuk memenuhi Stadion Kaharuddin Nasution dan memberikan dukungan penuh kepada Askar Bertuah.
Penutup: Semangat Askar Bertuah Tak Pernah Padam
Duel sengit kontra PSMS Medan mungkin berakhir tanpa gol, tetapi semangat juang PSPS Pekanbaru tak pernah redup. Dengan kerja keras, strategi matang, dan dukungan penuh dari masyarakat Riau, Askar Bertuah siap melangkah lebih jauh di Pegadaian Championship 2025/2026. Pekanbaru, bersiaplah menyaksikan kebangkitan tim kebanggaan kita!
Mari dukung PSPS Pekanbaru di laga kandang melawan Garudayaksa FC pada 24 November 2025. Jadilah bagian dari sejarah kebangkitan Askar Bertuah!
