Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca

Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes

 

Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025
(Foto : Riau.Pos)

Kabar RiauMulai hari ini, 1 November 2025, warga Riau dihadapkan pada kenyataan pahit: harga bahan bakar Dexlite dan Pertamina Dex resmi naik Rp200 per liter. Keputusan ini, yang diumumkan oleh PT Pertamina (Persero), langsung memicu gelombang protes dari masyarakat, terutama kalangan pengusaha transportasi dan nelayan yang bergantung pada solar berkualitas tinggi ini. Apa sebenarnya yang terjadi di balik kenaikan ini, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan sehari-hari di provinsi kaya minyak ini?

Latar Belakang Kenaikan Harga Bahan Bakar di Riau

Kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex bukanlah hal baru di Indonesia, tapi kali ini terasa lebih menyakitkan bagi warga Riau. Sebagai salah satu penghasil minyak terbesar di negeri ini, Riau sering kali menjadi sorotan ketika bicara soal energi. Pertamina menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini disebabkan oleh fluktuasi harga minyak dunia yang terus meningkat akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan permintaan global yang melonjak pasca-pandemi. Selain itu, biaya produksi dan distribusi juga ikut naik karena inflasi bahan baku dan logistik.

Dexlite, yang dikenal sebagai solar berkualitas dengan cetane number tinggi, kini dibanderol Rp15.500 per liter dari sebelumnya Rp15.300. Sementara Pertamina Dex, varian premium dengan aditif khusus untuk mesin diesel modern, naik menjadi Rp16.000 per liter dari Rp15.800. Penyesuaian ini berlaku serentak di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Riau, termasuk di Pekanbaru, Dumai, dan Siak. Bagi yang belum tahu, kedua jenis bahan bakar ini dirancang untuk kendaraan berat seperti truk, bus, dan kapal nelayan, yang membuat kenaikan ini langsung menyentuh sektor ekonomi rakyat.

Pemerintah daerah Riau, melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, menyatakan bahwa kenaikan ini adalah bagian dari kebijakan nasional untuk menjaga keseimbangan subsidi energi. "Kami memahami kekhawatiran masyarakat, tapi ini diperlukan untuk sustainability energi nasional," ujar seorang pejabat yang enggan disebut namanya. Namun, penjelasan ini tak serta-merta meredam amarah warga.

Reaksi Warga dan Dampak Ekonomi Lokal

Protes mulai bergaung sejak pengumuman resmi kemarin sore. Di Pekanbaru, puluhan sopir truk dan ojek online berkumpul di depan kantor Pertamina wilayah Riau, membawa spanduk bertuliskan "Turunkan Harga Solar, Jangan Bunuh Ekonomi Rakyat!" Mereka mengeluhkan bahwa kenaikan Rp200 per liter ini akan menambah beban operasional hingga 10-15% per hari. "Bayangkan saja, satu truk butuh 100 liter sehari. Itu tambahan Rp20.000, dan kalau dikalikan sebulan, bisa jutaan rupiah hilang," keluh Andi, seorang sopir truk pengangkut sawit dari Kampar.

Tak hanya transportasi darat, nelayan di pesisir Riau seperti di Bengkalis dan Meranti juga terdampak. Bahan bakar Dexlite menjadi andalan mereka untuk mesin kapal yang harus tangguh menghadapi ombak Selat Malaka. "Harga ikan sudah susah naik, sekarang solar naik lagi. Kami bisa bangkrut," kata Pak Jamal, ketua kelompok nelayan di Dumai. Dampak domino ini diprediksi akan menaikkan harga barang kebutuhan pokok, seperti sayur dan ikan, karena biaya distribusi melonjak.

Di sisi lain, pengusaha kecil menengah (UKM) di sektor pertanian dan perkebunan sawit merasakan tekanan serupa. Riau, yang menyumbang hampir 30% produksi minyak sawit nasional, bergantung pada truk diesel untuk mengangkut hasil panen. Kenaikan harga ini bisa memperlambat roda ekonomi, dengan potensi penurunan daya beli masyarakat hingga 5-7% dalam waktu dekat, menurut estimasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau.

Apa yang Bisa Dilakukan Warga Riau Menghadapi Kenaikan Ini?

Meski protes terus bergulir, ada beberapa langkah praktis yang bisa diambil untuk mengurangi dampak. Pertama, beralih ke kendaraan hemat energi atau memanfaatkan program subsidi pemerintah untuk solar non-premium, meski kualitasnya lebih rendah. Kedua, masyarakat bisa bergabung dalam kelompok advokasi untuk mendesak pemerintah daerah memberikan bantuan langsung, seperti voucher bahan bakar bagi nelayan dan sopir. Ketiga, pantau terus update harga melalui aplikasi resmi Pertamina atau situs pemerintah untuk menghindari spekulasi.

Pemerintah Riau berjanji akan menggelar dialog terbuka minggu depan dengan perwakilan masyarakat dan Pertamina. "Kami akan cari solusi bersama, termasuk kemungkinan subsidi lokal jika memungkinkan," kata Gubernur Riau dalam konferensi pers pagi ini. Sementara itu, aktivis lingkungan melihat ini sebagai momentum untuk mendorong transisi ke energi terbarukan, seperti biodiesel dari sawit lokal yang lebih ramah lingkungan dan potensial lebih murah jangka panjang.

Prospek Masa Depan Harga Bahan Bakar di Riau

Melihat tren global, kenaikan harga ini mungkin bukan yang terakhir. Dengan harga minyak Brent yang menyentuh US$85 per barel akhir Oktober lalu, prediksi analis menunjukkan kemungkinan penyesuaian lanjutan jika konflik internasional tak kunjung reda. Namun, bagi Riau, ini juga peluang untuk memperkuat posisinya sebagai pusat energi. Investasi di kilang minyak baru dan diversifikasi ekonomi bisa menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar.

Akhirnya, kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex ini mengingatkan kita semua: energi bukan hanya komoditas, tapi urat nadi kehidupan. Warga Riau, dengan semangat gotong royongnya, diharapkan bisa melewati tantangan ini. Pantau terus berita terkini untuk update selanjutnya.

Baca Juga
Berita Terbaru
  • Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes
  • Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes
  • Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes
  • Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes
  • Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes
  • Resmi Naik! Harga Dexlite dan Pertamina Dex di Riau Melonjak Rp200 per Liter per 1 November 2025, Warga Protes
Posting Komentar