Meningkatkan Potensi Ekonomi Laut
Kampung Pangan Laut, atau yang lebih dikenal dengan nama Kapal, diinisiasi untuk mengembangkan sumber daya kelautan yang ada, dengan fokus utama pada sektor perikanan dan kelautan. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir dengan cara yang berkelanjutan, menghindari eksploitasi berlebihan terhadap alam, dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi penduduk yang tinggal di sepanjang garis pantai.
Kepri, sebagai provinsi yang memiliki lebih dari 2.000 pulau, kaya akan potensi laut dan sumber daya alam. Namun, banyak dari potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Gubernur Ansar melihat bahwa peran masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian lingkungan laut sangat penting. Dengan adanya program ini, diharapkan warga dapat mengelola sumber daya alam mereka secara bijaksana, sehingga memperkuat perekonomian lokal tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.
Tiga Lokasi Prioritas Program
Peluncuran pertama program Kampung Pangan Laut dimulai di Desa Pengudang, salah satu desa pesisir di Kabupaten Bintan. Desa ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam bidang perikanan, terutama dalam budidaya ikan dan kelautan. Selain Desa Pengudang, dua wilayah lainnya, yaitu Kampung Madong yang terletak di Kota Tanjungpinang dan Kelurahan Tanjung Uma di Kota Batam, turut dipilih sebagai bagian dari inisiatif ini. Ketiga daerah ini dipandang memiliki kesiapan dalam mengelola dan mengembangkan potensi ekonomi laut mereka.
Program ini akan mencakup berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat, mulai dari pelatihan keterampilan budidaya laut, pengelolaan produk hasil laut, hingga pengembangan infrastruktur yang mendukung proses distribusi hasil laut ke pasar yang lebih luas. Setiap desa dan kelurahan yang terlibat dalam program ini akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk menunjang keberlanjutan kegiatan ekonomi berbasis laut.
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir: Kunci Sukses Ekonomi Biru
Ekonomi biru adalah konsep yang mengedepankan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, program Kampung Pangan Laut bukan hanya bertujuan untuk memajukan sektor perikanan, tetapi juga untuk membangun kapasitas masyarakat pesisir agar dapat mengelola dan memanfaatkan potensi laut mereka secara optimal. Selain itu, program ini juga akan memberikan ruang bagi generasi muda untuk terlibat dalam pengelolaan ekonomi laut yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, peran masyarakat sangat penting. Masyarakat tidak hanya diharapkan menjadi penerima manfaat, tetapi juga sebagai aktor utama dalam merancang dan menjalankan program-program tersebut. Melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan, mereka akan dapat mengembangkan keterampilan teknis yang dapat membuka peluang usaha baru, seperti budidaya ikan, pengolahan hasil laut, dan pemasaran produk laut yang lebih luas.
Dukungan dari Pemerintah dan Sektor Swasta
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sangat mendukung inisiatif ini dengan menyediakan berbagai bentuk bantuan, baik itu dalam bentuk pendanaan, pelatihan, hingga fasilitasi dalam pemasaran produk hasil laut. Selain itu, sektor swasta juga diharapkan ikut serta dalam mendukung program ini dengan menyediakan investasi dan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas produk hasil laut.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta. Semua pihak diharapkan dapat saling berkontribusi untuk memastikan keberlanjutan program yang telah diluncurkan ini.
Menghadirkan Dampak Jangka Panjang
Program Kampung Pangan Laut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dalam jangka pendek. Tujuan utamanya adalah menciptakan dampak jangka panjang yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana, Kepri diharapkan dapat menjadi model pengembangan ekonomi biru yang dapat diikuti oleh daerah lain di Indonesia.
Selain itu, pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan dapat membawa dampak positif bagi sektor pariwisata. Keindahan alam laut Kepri yang belum banyak dieksplorasi, bila dikelola dengan baik, dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional. Hal ini tentunya akan memperkuat sektor pariwisata yang juga merupakan salah satu pilar utama perekonomian Kepri.
Kesimpulan
Peluncuran Program Kampung Pangan Laut oleh Gubernur Ansar Ahmad pada 6 Oktober 2025 merupakan langkah besar dalam mengembangkan potensi ekonomi biru di Kepulauan Riau. Dengan melibatkan masyarakat pesisir, pemerintah provinsi, dan sektor swasta, program ini diharapkan dapat menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi semua pihak. Inisiatif ini bukan hanya membawa manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan, menjadikan Kepri sebagai pionir dalam pengelolaan ekonomi laut di Indonesia.
